Suatu kali saya melihat seorang teman sibuk mengetik daftar isi untuk disertasinya. Kali lain, saya menyaksikan seorang teman lain berkutat mengetik daftar pustaka. Kali lain lagi, saya menerima file proposal, dari mahasiswa yang saya bimbing, berisi bagan alir yang dibuat dengan menggunakan Word, yang ketika saya buka di komputer, bagan alirnya menjadi berantakan. Ketika saya meminta agar foto disertai dengan garis skala, sehingga pembaca dapat memperkirakan ukuran sebenarnya dari obyek foto, mahasiswa membuat garis skala di atas foto dengan menggunakan Word, sehingga ketika file saya buka di komputer, garis skalanya pindah ke tempat lain. Mahasiswa yang saya bimbing, bahkan, sebagian besar masih mengetik menggunakan Word dengan cara seperti mengetik menggunakan mesin tik. Pernah menonton film kartun The Flintstones? Rupanya, era teknologi informasi tidak dengan sendirinya membuat orang bersedia berubah dari cara-cara Jaman Batu.
Untuk mengetik menggunakan Word, khususnya Word 2007, saya sudah menyediakan panduan dalam bahasa Indonesia, mulai dari pengaturan dasar yang harus dilakukan sebelum mulai mengetik. Rupanya, mahasiswa tidak mau repot, maunya, begitu membuka Word langsung mengetik, sehingga sebagai dosen pembimbing, saya terpaksa juga harus membimbing mengenai cara mengetik. Saya juga sudah menyediakan panduan untuk membuat dan mengatur gaya dokumen (document style) sebelum mulai mengetik. Dengan begitu, mahasiswa tidak perlu repot mengetik secara manual daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar, melainkan dapat melakukannya secara otomatis. Tetapi sampai sekarang, belum ada mahasiswa yang mencoba melakukannya, mereka masih lebih suka mengetik daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar secara manual. Ketika nomor halaman berubah, maka semua daftar ini harus diketik ulang. Saya juga menyediakan panduan cara mencantumkan tabel, gambar, bagan alir, dan rumus, tapi setiap kali menerima file dari mahasiswa, saya selalu dipaksa untuk memulai dari nol, mengajari bagaimana seharusnya mencantumkan tabel, gambar, bagan alir, dan berbagai jenis ilustrasi lainnya dalam tulisan ilmiah. Bahkan sampai bagaimana seharusnya memberi nama file dan mengatur penyimpanannya, saya juga telah memberikan panduan, tetapi setiap kali menerima file, saya diberikan file dengan nama punky.
Di antara panduan mengenai penggunaan Word yqng telah diikuti mahasiswa adalah penggunaan fitur Track Changes untuk mnyampaikan saran perbaikan kepada mahasiswa. Hal ini mungkin karena mahasiswa terpaksa harus melakukannya, sebab saya menyampaikan saran perbaikan terhadap naskah proposal penelitian maupun perbaikan terhadap naskah skripsi dengan menggunakan fitur ini dan mengingatkannya melalui tulisan di blog. Hanya saja, ketika saran perbaikan dengan menggunakan fitur ini saya sampaikan kepada dosen pembimbing lain, belum satu kalipun saya pernah mendapat tanggapan. Pernah ada mahasiswa datang membawa printout skripsi yang penuh dengan coretan saran perbaikan dari dosen pembimbing lainnya, tetapi saya tidak mengerti karena sulit dapat membaca coretan tulisannya. Dengan fitur Track Changes, semua saran perbaikan tentunya dapat dibaca dengan lebih mudah (pada jaman ketika semua dosen mempunyai laptop pribadi atau berwenang menggunakan laptop kantor).
Untuk sementara, saya masih menggunakan Microsoft Office. Saya sedang mempertimbangkan untuk beralih ke LibreOffice. Bagi mahasiswa yang keuangannya terbatas, daripada menggunakan Microsoft Office bajakan, saya sarankan beralih saja ke Libre Office (gratis). Kalau yang mampu membeli program asli silahkan teruskan menggunakan Microsoft Office, tapi kalau menggunakan bajakan, lebih baik beralih saja (untuk alasan keamanan dari infeksi virus). Nanti saya akan menyiapkan panduan penyiapan dan penyuntingan dokumen dengan menggunakan aplikasi office ini. Libre Office terdiri atas komponen Writer (pengolah kata), Calc (tabel lajur), Impress (presentasi), Draw (bagan alir), Base (basis data), dan Math (pengetikan persamaan matematika). Untuk meningkatkan kemampuan dan memudahkan penggunaan LibreOffice, Anda dapat menambahkan program ekstensi dan beragam template dari Libre Office Extension Center.
Untuk merujuk pustaka dan membuat daftar pustaka, saya menyediakan panduan cara perujukan dan penyusunan daftar pustaka menggunakan Word 2007. Beberapa mahasiswa yang saya bimbing sudah mengikutinya, tetapi yang lainnya masih lebih suka melakukan perujukan dan penyusunan daftar pustaka secara manual. Akibatnya, mereka mengatakan merujuk pustaka dengan gaya Harvard, tetapi yang saya temukan justeru gaya tidak karuan. Bila saja hal ini dilakukan dengan mengikuti panduan yang saya sediakan, tentu mahasiswa tidak usah terlalu repot mempelajari gaya perujukan sebab dapat diatur secara otomatis. Fitur perujukan dan penyusunan daftar pustaka yang tersedia pada Word 2007 memang masih sangat dasar. Oleh karena itu, saya menyediakan panduan penggunaan program pengelolaan kepustakaan Zotero sebagai alternatif. Seorang mahasiswa yang sedang saya bimbing kini sudah menggunakan Zotero untuk melakukan pengelolaan kepustakaan (merekam secara otomatis dari halaman web, menyimpan dalam perpustakaan Zotero, merujuk dengan gaya tertentu secara otomatis, dan menyusun daftar pustaka secara otomatis). Ada banyak program aplikasi sejenis, tetapi ada program khusus yang katanya bisa mencari, mengorganisasikan, dan membuat tulisan ilmiah -myrip progam office begitu- namanya Docear, mungkin perlu cicoba. Saya sendiri belum pernah mencobanya.
Untuk memperoleh sumber untuk dirujuk, universitas di negara-negara maju menyediakan layanan basis data kepustakaan gratis bagi mahasiswanya seperti misalnya basis data Agricola dan Science Direct. Universitas berwawasan global belum bisa menyediakan akses Internet gratis di kampus, apalagi menyediakan layanan basis data kepustakaan. Selain basis data kepustakaan berbayar, sebenarnya tersedia banyak basis data kepustakaan gratis yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, seandainya saja di kampus tersedia jaringan Internet gratis. Basis data kepustakaan gratis yang layak dicoba antara lain AGRIS (disediakan oleh FAO), DOAJ (jurnal ilmiah gratis berbagai bidang ilmu), FreeFull PDF (berbagai bidang ilmu), Google Scholar (untuk mencari artikel ilmiah gratis, umumnya dalam format PDF), dan masih banyak lagi (Bentham Open, Bioline International, Elektronische Zeitschriftenbibliothek EZB (Electronic Journals Library), LivRe!, Open J-Gate, Public Library of Science (PLoS), Scirus, dan Scientific Commons ). Berbagai lembaga penelitian internasional juga menyediakan kepustakaan gratis. Selain itu, institusi PBB di bawah koordinasi CGIAR menyediakan perpustakaan gratis. Silahkan kunjungi: Africa Rice Center, Bioversity International, CIAT: Centro Internacional de Agricultura Tropical, CIFOR: Center for International Forestry Research, CIMMYT: Centro Internacional de Mejoramiento de Maiz y Trigo, CIP: Centro Internacional de la Papa, ICARDA: International Center for Agricultural Research in the Dry Areas, ICRISAT: International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics, IFPRI: International Food Policy Research Institute, IITA: International Institute of Tropical Agriculture, ILRI: International Livestock Research Institute, IRRI: International Rice Research Institute, IWMI: International Water Management Institute, ICRAF: World Agroforestry Centre, dan WorldFish Center.
Alternatif terakhir adalah menggunakan berbagai layanan wiki seperti Appropedia (pembangunan berkelanjutan), gardenology.org (berkebun), GEO-wiki (pemetaan penutupan lahan global), MetaBase (basis data dari basis data biologi, dalam konstruksi), MicrobeWiki (mikroba), OpenStreetMap (wiki pemetaan), OpenWetWare (biologi dan rekayasa genetika), SWiK (software sumber terbuka), Wikibooks (buku gratis), Wikimapia (wiki pemetaan seperti OpenStreetMap), Wikipedia (umum), dan Wikispecies (spesies mahluk hidup). Bila Anda berminat membuat wiki, yaitu situs mirip Wikipedia, silahkan coba layanan wiki farm (mirip berkebun, tetapi bukan kebun), di antaranya Wikia. Seorang rekan dosen bertanya, apakah halaman situs web layak dijadikan rujukan penulisan ilmiah. Jawaban saya sederhana, halaman situs web sama saja seperti buku: ada buku yang layak dikutip dan banyak pula yang tidak layak (karena diterbitkan sekedar untuk memperoleh angka kredit).
Perujukan pustaka tentu saja tidak boleh dilakukan dengan menyalin kata demi kata ke dalam dokumen sebab hal ini tergolong melakukan plagiarisme yang sangat terlarang di kalangan akademik. Tetapi banyak mahasiswa yang saya bimbing melakukan hal ini, baik dengan mengetikkan kata demi kata sebagaimana yang tertulis dalam buku maupun dengan menyalin dari halaman web dan kemudian menempelkannya di dokumen. Teknologi informasi memang mempermudah banyak hal, termasuk melakukan plagiarisme. Melakukan pengutipan kata demi kata lazim dilakukan di kalangan ilmu-ilmu sosial. Bila hal ini diperlukan, dan ternyata referensi yang harus dikutip kata demi berformat PDF maka sebaiknya format dokumen diubah terlebih dagulu ke format dokumen dengan menggunakan SomePDF to Text Converter atau SomePDF to Word Converter. Nitro Reader, selain menyediakan pembaca PDF ratis, juga menyediakan layanan online gratis untuk mengubah file PDF ke Word atau PDF ke Excel. Bagi Anda yang perlu melakukan lebih daripada sekedar konversi format file, tersedia banyak program gratis untuk berbagai layanan PDF lainnya.
Naskah proposal penelitian dan skripsi perlu mencantumkan gambar yang dapat berupa foto, bagan alir, atau bahkan peta. Saya sudah menyampaikan bahwa mencantumkan gambar dalam penulisan ilmiah tidak dapat dilakukan secara asal-asalan dan menyarankan berbagai program gratis maupun sejumlah program khusus yang sebaiknya digunakan. Misalnya, untuk membuat garis skala pada foto, dapat digunakan program aplikasi penyuntingan foto PicPick (yang juga sangat bermanfaat untuk merekam layar, memotong foto, dan memberikan keterangan dengan tulisan langsung pada foto), sedangkan untuk memperkecil ukuran foto sebelum dimasukkan ke Word dapat digunakan FastStone Photo Resizer. Ukuran file foto sebaiknya diperkecil terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam dokumen untuk menghindarkan ukuran dokumen menjadi terlalu besar. Dengan begitu, dokumen dapat dibuka dengan lebih cepat dan dapat dikirim melalui lampiran email.
Ketika menyusun proposal penelitian dan skripsi, sebaiknya terlebih dahulu dirancang apa yang perlu ditulis pada setiap bagian. Misalnya, pada bagian pendahuluan perlu ditulis latar belakang masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah, masing-masing terdiri atas sejumlah aline. Untuk mengatur apa yang harus pada setiap alinea dari setiap bagian, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pemetaan konsep. Untuk melakukan pemetaan konsep, silahkan gunakan FreeMind, Freeplane, VUE, atau periksa lebih banyak pilihan lagi. Mirip dengan pemetaan konsep adalah pembuatan bagan alir. Berbeda dengan hubungan antara satu hal dengan hal lain yang lebih bebas dalam peta konsep, dalam bagan alir hubungan tersebut lebih terstruktur daripada hubungan dalam peta konsep (misalnya bagan proses, bagan organisasi). Untuk membuat bagan alir, silahkan pilih untuk menggunakan program memerlukan instalasi di komputer atau program yang dapat digunakan secara online. Program yang mmerlukan instalasi antara lain adalah Calligra Flow, Dia, Diagram Designer, Graphviz, yEd atau periksa lebih banyak pilihan lagi, sedangkan program online adalah Cacoo, Creately, Diagramly, JGraph, Gliffy, Graphity, LucidChart, ProcessOn, SpicyNodes, Grapholite, atau periksa lebih banyak pilihan lagi.
OPT merupakan organisme yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Selama ini, penelitian dalam bidang perlindungan tanaman memang masih mengabaikan aspek lokasi ini. Yang disebut data dalam penelitian bidang perlindungan tanaman hanyalah data atribut, sedangkan data lokasi, atau lazim disebut data spasial, diabaikan. Padahal, penelitian juga dapat dilakukan dengan menggunakan data spasial ini. Untuk melakukan penelitian yang menggunakan data spasial, diperlukan penggunaan alat penerima Sistem Pemosisi Global (SPG) dan alat analisis yang disebut Sistem Informasi Geografik (SIG). Untuk yang berminat menggunakan data spasial sebagai data penelitian, silahkan periksa bagian kaki dari blog ini. Untuk sekedar mencantumkan peta dalam proposal penelitian maupun skripsi, saya telah memberikan panduan cara membuat peta dengan menggunakan Google Maps maupun dengan menggunakan Google Earth (panduan 1, panduan 2, panduan 3). Layanan pemetaan dengan mudah dan gratis dapat diperoleh lebih lengkap Google Earth Outreach. Dengan menggunakan layanan pemetaan ini, setidak-tidaknya Anda tidak perlu memfotokopi peta yang dibuat orang lain dengan tujuan yang berbeda untuk dicantumkan dalam proposal penelitian maupun skripsi.
Aspek lainnya yang membuat saya sangat prihatin adalah cara mahasiswa mencantumkan nama ilmiah dan klasifikasi mahluk hidup dan cara merujuknya. Saya sudah berulangkali menyampaikan melalui kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman dan kuliah Ilmu Gulma bahwa nama ilmiah dan klasifikasi mahluk hidup harus dilakukan dengan menggunakan nama ilmiah yang diterima (accepted) dan klasifikasi yang dikutip dari sumber taksonomi. Tapi setiap kali menerima naskah proposal penelitian, saya selalu menemukan mahasiswa mengutip nama ilmiah dari buku-buku teks yang diterbitkan untuk kalangan petani dan khalayak umum. Akibatnya, nama ilmiah dan klasifikasi yang dikutip sangat mungkin merupakan nama ilmiah yang tidak diterima dan klasifikasi cara lama (Linnaeus), padahal klasifikasi yang lazim digunakan sekarang adalah klasifikasi filogenetik. Bukan hanya melalui kuliah, saya juga menyediakan layanan pemeriksaan nama ilmiah dan klasifikasi sebagai gadget pada blog ini dan menyediakan panduan cara melakukan pemeriksaan pada berbagai layanan pemeriksaan nama ilmiah dan klasifikasi secara online. Pada dasarnya, seluruh jenis mahluk hidup di muka bumi ini telah didaftar dalam basis data keanekaragaman hayati global atau basis data lainnya (atau daftar basis data lainnya dan daftar informatika keanekaragaman hayati).
Apa yang saya sampaikan di sini hanya merupakan sebagian saja dari kemampuan teknis yang diperlukan untuk menyusun naskah proposal penelitian dan skripsi. Selain itu, tentu saja diperlukan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan kemampuan bahasa Inggris untuk memperoleh pustaka terkini. Bila kemampuan bahasa Inggris benar-benar menjadi masalah, jangan sungkan minta bantuan kepada Google untuk menerjemahkan. Untuk menggunakan bahasa Indonesia, saya menyediakan gadget KBBI agar mahasiswa dapat memeriksa arti kata-kata yang ditulisnya. Saya juga menyediakan tautan untuk mengakses Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 dan 2, Pedoman Pembakuan Istilah, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2009), dan Ringkasan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dengan harapan mahasiswa tidak melakukan kesalahan sepele dalam memilih kata-kata dan menggunakan tanda baca. Untuk bisa melakukan penyusunan naskah proposal penelitian dan skripsi, juga diperlukan pemahaman mengenai struktur proposal penelitian maupun struktur skripsi. Selebihnya, tentu juga diperlukan pengetahuan yang memadai terhadap bidang yang diteliti untuk merumuskan masalah penelitian dan menyusun tinjauan pustaka dan kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam metode penelitian.
Suatu kali, seorang rekan dosen menelepon saya, panik. Katanya, institusi penyedia dana penelitiannya meminta dia mengirimkan foto penelitian. Dia panik karena tidak bisa mengirimkan foto menggunakan email. Saya dengan sabar berusaha membantu, dengan terlebih dahulu menerangkan bahwa email memang tidak bisa digunakan untuk mengirimkan file berukuran besar sebagai lampiran (attachment). Saya menyarankan rekan saya untuk menyimpan terlebih dahulu file fotonya di Picasa Web (bukan versi Picasa yang diinstalasi di komputer), layanan yang tersedia secara otomatis bagi siapa saja yang sudah mempunyai akun Google, akun Gmail misalnya. Unggah semua file foto ke Picasa Web dan salin (copy) tautan albumnya, lalu tempel (paste) tautan tersebut pada halaman email. Untuk menerima foto, penerima email cukup mengklik tautan pada email untuk mengunduh foto dari Picasa Web. Atau, album atau file foto juga dapat dikirim langsung melalui email (share via email) langsung dari Picasa Web. Bila Anda tidak mempunyai akun Google, silahkan simpan file pada layanan penyimpanan file foto lainnya, yang sangat banyak jumlahnya, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Kini bahkan layanan online bukan hanya tersedia dalam bentuk penyimpanan file. Kini bahkan tersedia layanan cloud file hosting (penyimpanan file untuk dikerjakan bersama-sama), sebagian besar gratis. Beberapa dari layanan ini tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan file secara online, melainkan juga mengerjakan bersama-sama file (file sharing, berbagi file) yang disimpan secara online. Untuk tujuan menyimpan dan berbagi file secara online ini, saya menggunakan Dropbox. Saya sudah mengundang rekan dosen dan mahasiswa untuk bergabung, tetapi hanya beberapa mahasiswa yang menanggapi. Selain menyimpan dan berbagi file, layanan cloud computing juga menyediakan program gratis untuk bekerja sendiri secara online dan untuk bekerja bersama secara online. Bagi Anda yang tertarik bekerja bersama secara online, mungkin perlu memilih program aplikasi kolaboratif yang tepat dan bagi Anda yang ingin membuat wiki perlu mempertimbangkan program aplikasi wiki. Terdapat pula banyak layanan jejaring sosial online, beberapa di antaranya merupakan jejaring sosial umum yang sangat populer, tetapi juga layanan jejaring sosial seperti Academia.edu, Delicious, dan Epernicus, yang memberikan dukungan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan dunia akademik. Selain itu juga tersedia layanan bookmarking seperti CiteULike dan givealink untuk berbagi bookmark akademik.
Jaman memang sudah bukan lagi jaman The Flintstones. Dahulu, ketika saya kuliah S1 pada tahun awal 1980-an, komputer masih merupakan barang mewah sangat mahal dan Internet belum lagi tersedia. Sekarang, komputer sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Berlangganan Internet pun demikian, sudah menjadi bagian dari kebutuhan sebagaimana halnya dahulu kebutuhan berlangganan koran. Teknologi informasi memang begitu cepat berubah, sedemikian cepat bahkan, sehingga kita begitu terpesona dengan kemilaunya saja. Begitu terpesona dengan Facebook dan Twitter sehingga lupa bahwa Internet juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan lain. Saya mungkin tidak bisa berharap terlalu banyak, tetapi setidak-tidaknya sudah melakukan sesuatu. Beberapa rekan bertanya, untuk apa saya repot-repot melakukan semua ini. Saya hanya bisa menjawab, secara bergurau, dosen harus mempunyai spesialisasi, apalagi mereka yang bergelar doktor dan sudah menduduki jabatan akademik guru besar. Dosen lain mungkin spesialisasinya adalah menjadi peneliti hebat, atau yang spesialisasinya khusus menjadi pejabat. Spesialisasi saya, ya begini ini, saya hanya bisa menulis seperti ini.
Untuk mengetik menggunakan Word, khususnya Word 2007, saya sudah menyediakan panduan dalam bahasa Indonesia, mulai dari pengaturan dasar yang harus dilakukan sebelum mulai mengetik. Rupanya, mahasiswa tidak mau repot, maunya, begitu membuka Word langsung mengetik, sehingga sebagai dosen pembimbing, saya terpaksa juga harus membimbing mengenai cara mengetik. Saya juga sudah menyediakan panduan untuk membuat dan mengatur gaya dokumen (document style) sebelum mulai mengetik. Dengan begitu, mahasiswa tidak perlu repot mengetik secara manual daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar, melainkan dapat melakukannya secara otomatis. Tetapi sampai sekarang, belum ada mahasiswa yang mencoba melakukannya, mereka masih lebih suka mengetik daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar secara manual. Ketika nomor halaman berubah, maka semua daftar ini harus diketik ulang. Saya juga menyediakan panduan cara mencantumkan tabel, gambar, bagan alir, dan rumus, tapi setiap kali menerima file dari mahasiswa, saya selalu dipaksa untuk memulai dari nol, mengajari bagaimana seharusnya mencantumkan tabel, gambar, bagan alir, dan berbagai jenis ilustrasi lainnya dalam tulisan ilmiah. Bahkan sampai bagaimana seharusnya memberi nama file dan mengatur penyimpanannya, saya juga telah memberikan panduan, tetapi setiap kali menerima file, saya diberikan file dengan nama punky.
Di antara panduan mengenai penggunaan Word yqng telah diikuti mahasiswa adalah penggunaan fitur Track Changes untuk mnyampaikan saran perbaikan kepada mahasiswa. Hal ini mungkin karena mahasiswa terpaksa harus melakukannya, sebab saya menyampaikan saran perbaikan terhadap naskah proposal penelitian maupun perbaikan terhadap naskah skripsi dengan menggunakan fitur ini dan mengingatkannya melalui tulisan di blog. Hanya saja, ketika saran perbaikan dengan menggunakan fitur ini saya sampaikan kepada dosen pembimbing lain, belum satu kalipun saya pernah mendapat tanggapan. Pernah ada mahasiswa datang membawa printout skripsi yang penuh dengan coretan saran perbaikan dari dosen pembimbing lainnya, tetapi saya tidak mengerti karena sulit dapat membaca coretan tulisannya. Dengan fitur Track Changes, semua saran perbaikan tentunya dapat dibaca dengan lebih mudah (pada jaman ketika semua dosen mempunyai laptop pribadi atau berwenang menggunakan laptop kantor).
Untuk sementara, saya masih menggunakan Microsoft Office. Saya sedang mempertimbangkan untuk beralih ke LibreOffice. Bagi mahasiswa yang keuangannya terbatas, daripada menggunakan Microsoft Office bajakan, saya sarankan beralih saja ke Libre Office (gratis). Kalau yang mampu membeli program asli silahkan teruskan menggunakan Microsoft Office, tapi kalau menggunakan bajakan, lebih baik beralih saja (untuk alasan keamanan dari infeksi virus). Nanti saya akan menyiapkan panduan penyiapan dan penyuntingan dokumen dengan menggunakan aplikasi office ini. Libre Office terdiri atas komponen Writer (pengolah kata), Calc (tabel lajur), Impress (presentasi), Draw (bagan alir), Base (basis data), dan Math (pengetikan persamaan matematika). Untuk meningkatkan kemampuan dan memudahkan penggunaan LibreOffice, Anda dapat menambahkan program ekstensi dan beragam template dari Libre Office Extension Center.
Untuk merujuk pustaka dan membuat daftar pustaka, saya menyediakan panduan cara perujukan dan penyusunan daftar pustaka menggunakan Word 2007. Beberapa mahasiswa yang saya bimbing sudah mengikutinya, tetapi yang lainnya masih lebih suka melakukan perujukan dan penyusunan daftar pustaka secara manual. Akibatnya, mereka mengatakan merujuk pustaka dengan gaya Harvard, tetapi yang saya temukan justeru gaya tidak karuan. Bila saja hal ini dilakukan dengan mengikuti panduan yang saya sediakan, tentu mahasiswa tidak usah terlalu repot mempelajari gaya perujukan sebab dapat diatur secara otomatis. Fitur perujukan dan penyusunan daftar pustaka yang tersedia pada Word 2007 memang masih sangat dasar. Oleh karena itu, saya menyediakan panduan penggunaan program pengelolaan kepustakaan Zotero sebagai alternatif. Seorang mahasiswa yang sedang saya bimbing kini sudah menggunakan Zotero untuk melakukan pengelolaan kepustakaan (merekam secara otomatis dari halaman web, menyimpan dalam perpustakaan Zotero, merujuk dengan gaya tertentu secara otomatis, dan menyusun daftar pustaka secara otomatis). Ada banyak program aplikasi sejenis, tetapi ada program khusus yang katanya bisa mencari, mengorganisasikan, dan membuat tulisan ilmiah -myrip progam office begitu- namanya Docear, mungkin perlu cicoba. Saya sendiri belum pernah mencobanya.
Untuk memperoleh sumber untuk dirujuk, universitas di negara-negara maju menyediakan layanan basis data kepustakaan gratis bagi mahasiswanya seperti misalnya basis data Agricola dan Science Direct. Universitas berwawasan global belum bisa menyediakan akses Internet gratis di kampus, apalagi menyediakan layanan basis data kepustakaan. Selain basis data kepustakaan berbayar, sebenarnya tersedia banyak basis data kepustakaan gratis yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, seandainya saja di kampus tersedia jaringan Internet gratis. Basis data kepustakaan gratis yang layak dicoba antara lain AGRIS (disediakan oleh FAO), DOAJ (jurnal ilmiah gratis berbagai bidang ilmu), FreeFull PDF (berbagai bidang ilmu), Google Scholar (untuk mencari artikel ilmiah gratis, umumnya dalam format PDF), dan masih banyak lagi (Bentham Open, Bioline International, Elektronische Zeitschriftenbibliothek EZB (Electronic Journals Library), LivRe!, Open J-Gate, Public Library of Science (PLoS), Scirus, dan Scientific Commons ). Berbagai lembaga penelitian internasional juga menyediakan kepustakaan gratis. Selain itu, institusi PBB di bawah koordinasi CGIAR menyediakan perpustakaan gratis. Silahkan kunjungi: Africa Rice Center, Bioversity International, CIAT: Centro Internacional de Agricultura Tropical, CIFOR: Center for International Forestry Research, CIMMYT: Centro Internacional de Mejoramiento de Maiz y Trigo, CIP: Centro Internacional de la Papa, ICARDA: International Center for Agricultural Research in the Dry Areas, ICRISAT: International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics, IFPRI: International Food Policy Research Institute, IITA: International Institute of Tropical Agriculture, ILRI: International Livestock Research Institute, IRRI: International Rice Research Institute, IWMI: International Water Management Institute, ICRAF: World Agroforestry Centre, dan WorldFish Center.
Alternatif terakhir adalah menggunakan berbagai layanan wiki seperti Appropedia (pembangunan berkelanjutan), gardenology.org (berkebun), GEO-wiki (pemetaan penutupan lahan global), MetaBase (basis data dari basis data biologi, dalam konstruksi), MicrobeWiki (mikroba), OpenStreetMap (wiki pemetaan), OpenWetWare (biologi dan rekayasa genetika), SWiK (software sumber terbuka), Wikibooks (buku gratis), Wikimapia (wiki pemetaan seperti OpenStreetMap), Wikipedia (umum), dan Wikispecies (spesies mahluk hidup). Bila Anda berminat membuat wiki, yaitu situs mirip Wikipedia, silahkan coba layanan wiki farm (mirip berkebun, tetapi bukan kebun), di antaranya Wikia. Seorang rekan dosen bertanya, apakah halaman situs web layak dijadikan rujukan penulisan ilmiah. Jawaban saya sederhana, halaman situs web sama saja seperti buku: ada buku yang layak dikutip dan banyak pula yang tidak layak (karena diterbitkan sekedar untuk memperoleh angka kredit).
Perujukan pustaka tentu saja tidak boleh dilakukan dengan menyalin kata demi kata ke dalam dokumen sebab hal ini tergolong melakukan plagiarisme yang sangat terlarang di kalangan akademik. Tetapi banyak mahasiswa yang saya bimbing melakukan hal ini, baik dengan mengetikkan kata demi kata sebagaimana yang tertulis dalam buku maupun dengan menyalin dari halaman web dan kemudian menempelkannya di dokumen. Teknologi informasi memang mempermudah banyak hal, termasuk melakukan plagiarisme. Melakukan pengutipan kata demi kata lazim dilakukan di kalangan ilmu-ilmu sosial. Bila hal ini diperlukan, dan ternyata referensi yang harus dikutip kata demi berformat PDF maka sebaiknya format dokumen diubah terlebih dagulu ke format dokumen dengan menggunakan SomePDF to Text Converter atau SomePDF to Word Converter. Nitro Reader, selain menyediakan pembaca PDF ratis, juga menyediakan layanan online gratis untuk mengubah file PDF ke Word atau PDF ke Excel. Bagi Anda yang perlu melakukan lebih daripada sekedar konversi format file, tersedia banyak program gratis untuk berbagai layanan PDF lainnya.
Naskah proposal penelitian dan skripsi perlu mencantumkan gambar yang dapat berupa foto, bagan alir, atau bahkan peta. Saya sudah menyampaikan bahwa mencantumkan gambar dalam penulisan ilmiah tidak dapat dilakukan secara asal-asalan dan menyarankan berbagai program gratis maupun sejumlah program khusus yang sebaiknya digunakan. Misalnya, untuk membuat garis skala pada foto, dapat digunakan program aplikasi penyuntingan foto PicPick (yang juga sangat bermanfaat untuk merekam layar, memotong foto, dan memberikan keterangan dengan tulisan langsung pada foto), sedangkan untuk memperkecil ukuran foto sebelum dimasukkan ke Word dapat digunakan FastStone Photo Resizer. Ukuran file foto sebaiknya diperkecil terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam dokumen untuk menghindarkan ukuran dokumen menjadi terlalu besar. Dengan begitu, dokumen dapat dibuka dengan lebih cepat dan dapat dikirim melalui lampiran email.
Ketika menyusun proposal penelitian dan skripsi, sebaiknya terlebih dahulu dirancang apa yang perlu ditulis pada setiap bagian. Misalnya, pada bagian pendahuluan perlu ditulis latar belakang masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah, masing-masing terdiri atas sejumlah aline. Untuk mengatur apa yang harus pada setiap alinea dari setiap bagian, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pemetaan konsep. Untuk melakukan pemetaan konsep, silahkan gunakan FreeMind, Freeplane, VUE, atau periksa lebih banyak pilihan lagi. Mirip dengan pemetaan konsep adalah pembuatan bagan alir. Berbeda dengan hubungan antara satu hal dengan hal lain yang lebih bebas dalam peta konsep, dalam bagan alir hubungan tersebut lebih terstruktur daripada hubungan dalam peta konsep (misalnya bagan proses, bagan organisasi). Untuk membuat bagan alir, silahkan pilih untuk menggunakan program memerlukan instalasi di komputer atau program yang dapat digunakan secara online. Program yang mmerlukan instalasi antara lain adalah Calligra Flow, Dia, Diagram Designer, Graphviz, yEd atau periksa lebih banyak pilihan lagi, sedangkan program online adalah Cacoo, Creately, Diagramly, JGraph, Gliffy, Graphity, LucidChart, ProcessOn, SpicyNodes, Grapholite, atau periksa lebih banyak pilihan lagi.
OPT merupakan organisme yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Selama ini, penelitian dalam bidang perlindungan tanaman memang masih mengabaikan aspek lokasi ini. Yang disebut data dalam penelitian bidang perlindungan tanaman hanyalah data atribut, sedangkan data lokasi, atau lazim disebut data spasial, diabaikan. Padahal, penelitian juga dapat dilakukan dengan menggunakan data spasial ini. Untuk melakukan penelitian yang menggunakan data spasial, diperlukan penggunaan alat penerima Sistem Pemosisi Global (SPG) dan alat analisis yang disebut Sistem Informasi Geografik (SIG). Untuk yang berminat menggunakan data spasial sebagai data penelitian, silahkan periksa bagian kaki dari blog ini. Untuk sekedar mencantumkan peta dalam proposal penelitian maupun skripsi, saya telah memberikan panduan cara membuat peta dengan menggunakan Google Maps maupun dengan menggunakan Google Earth (panduan 1, panduan 2, panduan 3). Layanan pemetaan dengan mudah dan gratis dapat diperoleh lebih lengkap Google Earth Outreach. Dengan menggunakan layanan pemetaan ini, setidak-tidaknya Anda tidak perlu memfotokopi peta yang dibuat orang lain dengan tujuan yang berbeda untuk dicantumkan dalam proposal penelitian maupun skripsi.
Apa yang saya sampaikan di sini hanya merupakan sebagian saja dari kemampuan teknis yang diperlukan untuk menyusun naskah proposal penelitian dan skripsi. Selain itu, tentu saja diperlukan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan kemampuan bahasa Inggris untuk memperoleh pustaka terkini. Bila kemampuan bahasa Inggris benar-benar menjadi masalah, jangan sungkan minta bantuan kepada Google untuk menerjemahkan. Untuk menggunakan bahasa Indonesia, saya menyediakan gadget KBBI agar mahasiswa dapat memeriksa arti kata-kata yang ditulisnya. Saya juga menyediakan tautan untuk mengakses Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 dan 2, Pedoman Pembakuan Istilah, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2009), dan Ringkasan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dengan harapan mahasiswa tidak melakukan kesalahan sepele dalam memilih kata-kata dan menggunakan tanda baca. Untuk bisa melakukan penyusunan naskah proposal penelitian dan skripsi, juga diperlukan pemahaman mengenai struktur proposal penelitian maupun struktur skripsi. Selebihnya, tentu juga diperlukan pengetahuan yang memadai terhadap bidang yang diteliti untuk merumuskan masalah penelitian dan menyusun tinjauan pustaka dan kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam metode penelitian.
Suatu kali, seorang rekan dosen menelepon saya, panik. Katanya, institusi penyedia dana penelitiannya meminta dia mengirimkan foto penelitian. Dia panik karena tidak bisa mengirimkan foto menggunakan email. Saya dengan sabar berusaha membantu, dengan terlebih dahulu menerangkan bahwa email memang tidak bisa digunakan untuk mengirimkan file berukuran besar sebagai lampiran (attachment). Saya menyarankan rekan saya untuk menyimpan terlebih dahulu file fotonya di Picasa Web (bukan versi Picasa yang diinstalasi di komputer), layanan yang tersedia secara otomatis bagi siapa saja yang sudah mempunyai akun Google, akun Gmail misalnya. Unggah semua file foto ke Picasa Web dan salin (copy) tautan albumnya, lalu tempel (paste) tautan tersebut pada halaman email. Untuk menerima foto, penerima email cukup mengklik tautan pada email untuk mengunduh foto dari Picasa Web. Atau, album atau file foto juga dapat dikirim langsung melalui email (share via email) langsung dari Picasa Web. Bila Anda tidak mempunyai akun Google, silahkan simpan file pada layanan penyimpanan file foto lainnya, yang sangat banyak jumlahnya, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Kini bahkan layanan online bukan hanya tersedia dalam bentuk penyimpanan file. Kini bahkan tersedia layanan cloud file hosting (penyimpanan file untuk dikerjakan bersama-sama), sebagian besar gratis. Beberapa dari layanan ini tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan file secara online, melainkan juga mengerjakan bersama-sama file (file sharing, berbagi file) yang disimpan secara online. Untuk tujuan menyimpan dan berbagi file secara online ini, saya menggunakan Dropbox. Saya sudah mengundang rekan dosen dan mahasiswa untuk bergabung, tetapi hanya beberapa mahasiswa yang menanggapi. Selain menyimpan dan berbagi file, layanan cloud computing juga menyediakan program gratis untuk bekerja sendiri secara online dan untuk bekerja bersama secara online. Bagi Anda yang tertarik bekerja bersama secara online, mungkin perlu memilih program aplikasi kolaboratif yang tepat dan bagi Anda yang ingin membuat wiki perlu mempertimbangkan program aplikasi wiki. Terdapat pula banyak layanan jejaring sosial online, beberapa di antaranya merupakan jejaring sosial umum yang sangat populer, tetapi juga layanan jejaring sosial seperti Academia.edu, Delicious, dan Epernicus, yang memberikan dukungan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan dunia akademik. Selain itu juga tersedia layanan bookmarking seperti CiteULike dan givealink untuk berbagi bookmark akademik.
Jaman memang sudah bukan lagi jaman The Flintstones. Dahulu, ketika saya kuliah S1 pada tahun awal 1980-an, komputer masih merupakan barang mewah sangat mahal dan Internet belum lagi tersedia. Sekarang, komputer sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Berlangganan Internet pun demikian, sudah menjadi bagian dari kebutuhan sebagaimana halnya dahulu kebutuhan berlangganan koran. Teknologi informasi memang begitu cepat berubah, sedemikian cepat bahkan, sehingga kita begitu terpesona dengan kemilaunya saja. Begitu terpesona dengan Facebook dan Twitter sehingga lupa bahwa Internet juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan lain. Saya mungkin tidak bisa berharap terlalu banyak, tetapi setidak-tidaknya sudah melakukan sesuatu. Beberapa rekan bertanya, untuk apa saya repot-repot melakukan semua ini. Saya hanya bisa menjawab, secara bergurau, dosen harus mempunyai spesialisasi, apalagi mereka yang bergelar doktor dan sudah menduduki jabatan akademik guru besar. Dosen lain mungkin spesialisasinya adalah menjadi peneliti hebat, atau yang spesialisasinya khusus menjadi pejabat. Spesialisasi saya, ya begini ini, saya hanya bisa menulis seperti ini.
2 komentar:
terima kasih atas ilmu yang diberikan, pak. sangat bermanfaat
Sama-sama Ibu, semoga dapat bermanfaat. Mungkin terasa terlalu banyak, tetapi silahkan abaikan saja bila memberatkan. Bila Ibu mempunyai hal-hal yang perlu ibu sampaikan, silahkan saja, dengan saling berbagi pengalaman kita bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar pada kotak di bawah ini.