Selamat Datang

Terima kasih Anda sudah berkenan berkunjung. Blog ini dibuat untuk membantu mahasiswa yang sedang saya bimbing menyusun proposal penelitian dan menyusun skripsi. Meskipun demikian, blog ini terbuka bagi siapa saja yang berkenan memanfaatkan. Agar bisa melakukan perbaikan, saya sangat mengharapkan Anda menyampaikan komentar di bawah tulisan yang Anda baca. Selamat berselancar, silahkan klik Daftar Isi untuk memudahkan Anda menavigasi blog ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 13 Desember 2011

Panduan Ringkas Aspek Teknis Penyusunan Proposal Penelityan dan Skripsi Bidang Perlindungan Tanaman

Bahasa dan Tanda Baca. Kalimat dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Setiap kalimat harus paling kurang mempunyai subyek (pelaku) dan predikat (yang dilakukan). Predikat pada umumnya adalah kata kerja, baik aktif maupun pasif, tetapi juga dapat berupa kata lain seperti ‘adalah’. Kata ‘yaitu’ dan ‘yalah’ tidak boleh digunakan sebagai presikat. Kata-kata yang digunakan harus merupakan kata-kata baku, misalnya ‘daripada’ alih-alih ‘ketimbang’. 


Hati-hati dengan huruf ‘h’ pada akhir suku kata atau akhir kata sebab huruf ini tidak boleh ditambahkan atau dihilangkan dengan semaunya. Misalnya, ‘sangga’ mempunyai arti yang berbeda daripada ‘sanggah’, ‘ampu’ mempunyai arti yang berbeda daripada ‘ampuh’. Periksa arti kata yang digunakkan dengan mengetikkan kata dasar pada situs Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php). Tanda baca harus selalu diketik menempel dengan kata yang diikutinya, misalnya ‘… sebagai berikut:’ alih-alih ‘… sebagai berikut :’. Tanda hubung kata majemuk harus diketik menempel dengan kata yang diikuti dan mengikutinya, misalnya ‘jangan-jangan’ alih-alih ‘jangan – jangan’. Sesuaikan ejaan kata-kata pinjaman dengan merujuk pada pedoman umum pembentukan istilah Bahasa Indonesia (http://bastindo.blogspot.com/2010/08/pedoman-umum-pembentukan-istilah.html), misalnya ‘effective’ menjadi ‘efecktif’, tetapi kalau dijadikan kata benda menjadi ‘efektivitas’.

Satuan. Satuan yang digunakan harus satuan internasional yang ditulis dengan menggunakan notasi satuan secara benar. Misalnya satuan gram ditulis g bukan G atau gr. Satuan pada umumnya ditulis dengan huruf kecil kecuali beberapa satuan tertentu yang ditulis dengan huruf capital. Misalnya kilometer ditulis km alih-alih Km, hektar ditulis ha alih-alih Ha, tetapi megaton ditulis Mt alih-alih mt. Gunakan tanda / atau tanda x untuk menuliskan satuan majemuk pembagian atau perkalian, misalnya satuan produksi ton per hektar ditulis t/ha, satuan LDBK persen insidensi dikalikan hari ditulis % x hari. Pelajari cara penulisan satuan internasional dari http://physics.nist.gov/cuu/Units/

Nama Ilmiah dan Klasifikasi. Nama ilmiah spesies ditulis binomial dan dicetak miring. Untuk penulisan nama ilmiah sebagai bagian dari uraian klasifikasi sebaiknya sertakan nama author, sedangkan pada bagian lainnya tidak perlu disertai nama author. Untuk nama ilmiah tanaman, spesies dapat merupakan hasil persilangan. Nama ilmiah hasil persilangan ditulis dengan tanda x di antara nama genus dan nama epitet, misalnya Citrus x sinensis. Nama ilmiah tanaman tertentu dituliskan menyimpang dari aturan umum binomial, misalnya nama pisang mas ditulis Musa AAA (nama genom). Nama ilmiah tanaman di bawah peringkat spesies harus ditulis sesuai dengan aturan nama kultivar. Misalnya nama ilmiah jeruk keprok soe ditulis Citrus reticulata cv Keprok Soe atau Citrus reticulata “Keprok Soe”. Pencantuman klasifikasi sebaiknya dilakukan dengan menyebutkan urutan peringkat taksonomi dalam satu baris dan dengan menggunakan sumber rujukan taksonomi yang valid. Misalnya, menurut PROSEA (tahun), jeruk besar tergolong ordo …, family …, dst. Pada klasifikasi, nama ilmiah spesies sebaiknya disertai dengan sinonim. Misalnya, nama spesies yang valid untuk jeruk besar adalah Citrus maxima (Burm.) Merr., sedangkan sinonimnyq adalah Citrus aurantium L. var. grandis L., Citrus grandis (L.) Osbeck, dan Citrus decumana L. Penyajian klasifikasi OPT juga dilakukan dengan cara yang sama. Pelajari aturan mengenai nama ilmiah algae, jamur, dan tumbuhan dari http://ibot.sav.sk/icbn/main.htm (atau sejak 2011 ICNAFP sebagai pengganti dari ICBN menurut Melbourne Code: http://en.wikipedia.org/wiki/International_code_of_nomenclature_for_algae,_fungi,_and_plants), nama ilmiah varietas budidaya dari: http://www.actahort.org/chronica/pdf/sh_10.pdf, nama ilmiah binatang dari: http://www.nhm.ac.uk/hosted-sites/iczn/code/ atau dari http://iczn.org/code, nama ilmiah prokaryota dari: http://www.the-icsp.org/, nama virus dari: http://www.ictvonline.org/codeOfVirusClassification_2002.asp. Gunakan PROSEA sebagai pustaka sumber untuk menyusun deskripsi tanaman. Sebelum dapat menggunakan PROSEA, silahkan dahulu mendaftar di: http://proseanet.org/prosea/index.php

Penomoran dan Tepi Halaman. Penomoran dalam proposal terdiri atas penomoran bab, sub-bab, tabel, dan gambar serta penomoran urut. Kedua penomoran ini dibedakan dengan menggunakan tanda . (titik) di belakang angka nomor dan tanda ) (kurung tutup) di belakang angka nomor. Penomoran bab-sub-bab, tabel dan gambar dilakukan dengan menggunakan angka arab 1, 2, dst., diikuti dengan tanda . (titik). Misalnya, nomor bab 1 ditulis Bab 1, nomor sub-bab pertama dari Bab 1 ditulis 1.1., misalnya 1.1. Pendahuluan. Tabel Gambar diberi nomor urut dengan didahului kata ‘Tabel’ atau ‘Gambar’, misalnya ‘Tabel 1.’ atau ‘Gambar 3.’, dan kemudian diikuti dengan judul. Nomor urut dituliskan dengan didahului ‘… sebagai berikut:’ dan kemudian nomor urut angka atau huruf diikuti dengan tanda ) (kurug tutup). Nomor urut angka digunakan untuk nomor urut peringkat pertama, nomor urut huruf digunakan untuk nomor urut peringkat kedua (nomor urut sebagai bagian dari nomor urut). Misalnya nomor urut 1) terdiri atas bagian-bagian nomor urut a), b), dan c). Bila nomor urut dituliskan dalam satu baris maka nomor harus diapit dengan tanda kurung buka dan kurung tutup. Misalnya ‘… terdiri atas: (1) …, (2) …, dan (3) …’. Tepi halaman harus diketik sejajar dengan batas kiri nomor sub-bab dan tidak perlu dibuat masuk ke dalam.

Perujukan. Perujukan harus dilakukan untuk menunjukkan sumber yang dikutip dan tabel atau gambar yang diuraikan atau dibahas. Perujukan sumber harus dilakukan dengan menggunakan gaya pereferensian baku, misalnya APA edisi 6, Harvard, atau lainnya. Perujukan dapat dilakukan dengan menuliskan ‘Menurut X (tahun), ….’ atau ‘X (tahun) menyatakan bahwa …’ atau …. (X, tahun), tetapi hindarkan merujuk dengan menuliskan ‘Menurut X (tahun) mengatakan …’ atau ‘… didukung oleh X (tahun)’. Perujukan sumber harus dilakukan bila yang ditulis berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khusus. Misalnya, ‘Serangan OPT menurunkan hasil sebesar 30%’ memerlukan pustaka sumber, sedangkan serangan OPT menurunkan hasil’ tidak memerlukan pustaka sumber. Bila menguraikan sesuatu yang sangat mungkin berbeda, selalu kutip beberapa sumber sebagai rujukan. Misalnya, untuk mengutip daur hidup serangga atau gejala penyakit harus digunakan;beberapa sumber sebab daur hidup serangga dan gejala penyakit dapat berbeda dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Hindarkan menggunakan hanya satu rujukan untuk beberapa aline secara berurutan sebab hal ini mengarah kepada plagiasi (penjiplakan). Dalam merujuk, hindarkan mengutip kata demi kata, melainkan susun kalimat sendiri berdasarkan substansi yang dikutip. Perujukan dengan mengutip kata demi kata hanya diperlukan bila perubahan kata-kata akan mengaburkan makna. Bila hal ini diperlukan maka rangkaian kata-kata yang dikutip harus ditulis di antara tanda tanda kutip (“…”) dan sumber harus dicantumkan dengan disertai halaman, misalnya ‘(X, tahun, hal. xx). Perujukan sumber sebaiknya dilakukan dengan menggunakan bantuan program pengelolaan referensi yang sekarang sudah ada yang tersedia gratis (misalnya Mendeley dan Zotero). Setiap tabel atau gambar yang diuraikan harus dirujuk dengan menyebutkan ‘Table X’ atau ‘Gambar X’.




Kata serapan dalam bahasa Indonesia
Daftar istilah bidang ilmu:

1 komentar:

slamat siang bpk... saya sudah memaca tulisan diatas dan saya merasa bahwa tulisan tersebut sangat baik dan tepat untuk menjadi acuan bagi penulis sebagai panduan penulisan proposal dan skripsi. Semoga tulisan ini juga bisa menjadi bahan referensi bagi pembaca lainnya dalam menyusun proposal dan skripsinya... Trima kasih Pak

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar pada kotak di bawah ini.

Bila Anda perlu membuat deskripsi tanaman sebagai bagian dari penyusunan proposal penelitian atau skripsi, kunjungi blog Tanaman Kampung atau Tumbuhan Bali, mudah-mudahan bisa membantu.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites