Penelitian Lapangan

Penelitian perlindungan tanaman dapat dilakukan dengan melaksanakan percobaan di lapangan

Penelitian Rumah Kaca

Permasalahan perlindungan tanaman di lapangan dapat ditindaklanjuti dengan Penelitian rumah kaca

Penelitian Laboratorium

Hasil pengamatan lapangan dan rumah kaca perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium

Penulisan Skripsi

Data hasil penelitian lapangan, rumah kaca, dan laboratorium dianalisis dan ditulis untuk menyusun skripsi

Wisuda Sarjana

Wisuda menandai berakhirnya satu jenjang pendidikan yang perlu dilanjutkan dengan pembelajaran seumur hidup

Selamat Datang

Terima kasih Anda sudah berkenan berkunjung. Blog ini dibuat untuk membantu mahasiswa yang sedang saya bimbing menyusun proposal penelitian dan menyusun skripsi. Meskipun demikian, blog ini terbuka bagi siapa saja yang berkenan memanfaatkan. Agar bisa melakukan perbaikan, saya sangat mengharapkan Anda menyampaikan komentar di bawah tulisan yang Anda baca. Selamat berselancar, silahkan klik Daftar Isi untuk memudahkan Anda menavigasi blog ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 28 Juli 2012

Gunakan Akal Sehat dalam Menghadapi Angka: Banyak Angka di Belakang Koma Tidak Selalu Berarti Lebih Teliti

Setiap akhir semester dosen selalu disibukkan dengan memeriksa ujian mahasiswa. Seperti dosen lainnya, saya juga begitu. Bedanya mungkin, kalau dosen lain memeriksa dengan amat sangat teliti, saya memeriksa biasa-biasa saja. Penilaian ujian mahasiswa dilakukan dengan memberi nilai dari 0 sampai 100 dalam skala interval. Mengapa skala interval? Karena bila seorang mahasiswa mendapat nilai 0 bukan berarti mahasiswa tersebut tidak tahu apa-apa. Dalam hal ini 0 menunjukkan perbandingan nisbi dengan mahasiswa lainnya. Skala 0 sampai 100 ini nantinya diubah lagi menjadi 0-4 dengan rambu-rambu konversi: 0-<60=0, =>60-<70=2, =>70-<80=3, =>80=4. Ini mirip dengan mengubah suhu dari derajat Fahrenheit ke derajat Celcius.

Rabu, 25 Juli 2012

Berbagi File Online: Selamat Tinggal Flash Disk

Bayangkan Anda adalah ketua sebuah tim penelitian yang terdiri atas beberapa orang anggota. Bayangkan pula bahwa anggota tim berasal dari berbagai instansi yang tidak sekantor dan bahkan ada yang dari kota lain. Anda harus menulis laporan penelitian secara bersama-sama. Bagaimana caranya? Anda mungkin menjawab, mudah saja, minta setiap orang menulis dan kemudian masing-masing menyalin laporannya dari hard disk ke flash disk untuk kemudian disalin ke kumputer Anda. Bagaimana dengan anggota tim yang tidak sekantor atau bahkan berada di luar kota? Anda mungkin meminta mereka mengirimkan tulisannya melalui email, Anda unduh dan kemudian salin ke hardisk, beres! Apa memang semudah itu? Nanti dulu.

Rabu, 18 Juli 2012

Mahasiswa Bimbingan dan Dosen Pembimbing, Mari Membuat Akun Dropbox untuk Memudahkan Proses Pembimbingan

Sampai saat ini, kurang lebih sudah selama tiga tahun saya memberikan layanan konsultasi proposal penelitian dan konsultasi skripsi secara online melalui email. Saya meminta mahasiswa mengirimkan proposal penelitian dan skripsinya sebagai lampiran (attachment) email. Sebagian besar mahasiswa memang telah mengirimkan proposal penelitian atau skripsinya sebagai lampiran, tetapi ada juga yang mengirimkan dengan menempelkannya di dalam kota email, setelah terlebih dahulu menyalinnya dari Word. Tidak mengapa, saya menganggap hal ini sebagai pembelajaran bahwa menjadi global oriented university itu tidak semudah menempelkan kata-kata semboyan di pintu gerbang.

Sabtu, 07 Juli 2012

Menulis dalam Bahasa Indonesia Saja Kacau, padahal Mau Menjadi Global Oriented University

Pada suatu watu, saya menghadiri sebuah seminar. Seorang peserta bertanya mengenai penggunaan istilah, "Mana yang benar, pengendalian hayati, pengendalian biologis, atau pengendalian biologi?" Pemrasaran menjawab secara sambil lalu, "Itu hanya penggunaan istilah". Pada kali lain, seorang teman mengirimkan naskah karya ilmiahnya kepada saya untuk meminta masukan. Setelah saya baca, saya mengerti isinya sangat bagus. Sayang, cara teman saya memilih kata-kata, cara dia menyusun kalimat, cara dia menata alinea, menjadikan karya ilmiah yang seharusnya menarik menjadi membosankan.

Rabu, 04 Juli 2012

Sekali Lagi Mengenai Uji Lanjut: Entah Mengapa Kesalahan Terus Saja Berlanjut

Tulisan saya kali ini masih mengenai analisis data percobaan yang tetap saja membuat saya miris. Sekaligus, tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya mengenai uji lanjut terhadap data hasil percobaan faktorial. Pada tulisan sebelumnya, saya membahas percobaan fatorial yang terdiri atas faktor instar larva (A) dan faktor dosis insektisida (B). Yang saya bahas pada tulisan itu adalah bagaimana seharusnya melakukan uji lanjut seandainya analisis ragam menunjukkan hanya main effect yang nyata (tidak terjadi interaksi) dan bagaimana bila simple effect nyata (terjadi interaksi). Pada tulisan ini saya menyoroti uji lanjut yang biasa digunakan dan menyarankan uji lanjut yang seharusnya.

Uji Lanjut Data dari Percobaan Faktorial: Bukan terhadap Combinasi Perlakuan

Setiap kali saya membaca skripsi atau membaca laporan penelitian yang menggunakan rancangan perlakuan faktorial, saya selalu merasa miris. Di setiap skripsi dan laporan penelitian itu, saya selalu menemukan uji lanjut dilakukan terhadap kombinasi perlakuan. Supaya lebih jelas, yang saya maksud adalah begini. Misalkan kita melakukan percobaan yang terdiri atas dua faktor, katakanlah faktor instar larva serangga (A) dan faktor dosis insektisida (B). Dalam hal ini instar adalah fase yang dilalui oleh serangga sebelum berkepompong dan kemudian bermetamorfosis menjadi serangga dewasa. Misalkan pula instar serangga yang dicobakan terdiri atas tiga instar (A1, A2, dan A3) dan dosis terdiri atas lima taraf (B1, B2, B3, B4, dan B5). Dari kedua faktor ini kita memperoleh 15 kombinasi perlakuan, dari A1B1 sampai dengan A3B5. Yang kemudian saya maksud dengan uji lanjut terhadap kombinasi perlakuan adalah pembandingan setiap kombinasi perlakuan dengan semua kombinasi lainnya, mulai dari A1B1 dengan A1B2 ... dan seterusnya sampai dengan A3B5, dengan menggunakan uji pemisahan rerata (misalkan saja uji Suncan atau biasa disebut DMRT). Apakah memang harus demikian? Buku teks perancangan percobaan manakah yang pernah memberi contoh demikian?

Bila Anda perlu membuat deskripsi tanaman sebagai bagian dari penyusunan proposal penelitian atau skripsi, kunjungi blog Tanaman Kampung atau Tumbuhan Bali, mudah-mudahan bisa membantu.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites