Ketika membahas buku kontroversial George Aditjondro, seorang guru besar dari universitas terkemuka di Indonesia mengkritik bahwa buku tersebut ditulis hanya dengan menggunakan sumber kepustakaan dari Internet. Guru besar tersebut mengatakan bahwa dia melarang mahasiswa bimbingannya untuk menggunakan sumber kepustqkaan dari Internet karena menurutnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui tayangan ini saya ingin menunjukkan bahwa apa yang dikatakan guru besar tersebut tidak sepenuhnya benar. Perpustakaan di luar negeri kini sudah berpindah dari gedung bertembok ke gedung maya yang dapat diakses melalui Internet. Bukan hanya itu, banyak perpustakaan maya di Internet bahkan memberikan akses bebas kepada semua pengunjung, termasuk kepada guru besar tersebut, untuk mengunduh buku-buku koleksinya secara gratis.