Mencantumkan Gambar dalam Skripsi: Bukan Asal Gambar, Bukan Gambar Asal-asalan

Berapa
ukuran besar
kepala belalang ini?

Skripsi pada dasarnya adalah tulisan. Dari kata script, skripsi memang berarti tulisan, tetapi tentu saja juga tidak setiap tulisan dapat disebut skripsi. Untuk dapat disebut sebagai skripsi, tulisan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Yang jelas, skripsi adalah tulisan seorang MAHAsiswa yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi jenjang S1 (sarjana). Karena ditulis oleh seorang MAHAsiswa, apalagi dibimbing pula oleh paling tidak dua orang dosen, yang sekarang rata-rata bergelar Dr., tentu saja skripsi bukan lagi sekedar hanya sebagai syarat lulus. Skripsi harus mampu memenuhi berbagai kriteria sebagai tulisan ilmiah, paling tidak dalam hal cara penyajiannya.


Salah satu bagian penting dalam penyajian sebuah skripsi, selain tentunya teks sebagai bagian utama, adalah penyajian gambar. Yang dimaksud sebagai gambar dalam skripsi lazimnya mencakup gambar garis (line drawing), bagan, foto, peta, dan berbagai ilustrasi visual lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi fotografi, kini foto menjadi bagian gambar yang semakin penting. Sayangnya, teknologi fotografi yang maju sedemikian pesat belum mampu dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan mutu skripsi yang menyertakan foto sebagai gambar. Sebaliknya, karena foto dibuat asal jepret dan kemudian disajikan sekedar dengan diselipkan (insert), yang terjadi justeru penyajian foto sebagai gambar terkesan dilakukan secara asal-asalan.

Masih akan dilanjutkan....

Posted in: Penyajian Hasil Penelitian