Penelitian Lapangan

Penelitian perlindungan tanaman dapat dilakukan dengan melaksanakan percobaan di lapangan

Penelitian Rumah Kaca

Permasalahan perlindungan tanaman di lapangan dapat ditindaklanjuti dengan Penelitian rumah kaca

Penelitian Laboratorium

Hasil pengamatan lapangan dan rumah kaca perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium

Penulisan Skripsi

Data hasil penelitian lapangan, rumah kaca, dan laboratorium dianalisis dan ditulis untuk menyusun skripsi

Wisuda Sarjana

Wisuda menandai berakhirnya satu jenjang pendidikan yang perlu dilanjutkan dengan pembelajaran seumur hidup

Selamat Datang

Terima kasih Anda sudah berkenan berkunjung. Blog ini dibuat untuk membantu mahasiswa yang sedang saya bimbing menyusun proposal penelitian dan menyusun skripsi. Meskipun demikian, blog ini terbuka bagi siapa saja yang berkenan memanfaatkan. Agar bisa melakukan perbaikan, saya sangat mengharapkan Anda menyampaikan komentar di bawah tulisan yang Anda baca. Selamat berselancar, silahkan klik Daftar Isi untuk memudahkan Anda menavigasi blog ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Rabu, 31 Oktober 2012

Menulis Menjadi Lebih Mudah Bila Mampu Memanfaatkan Teknologi Informasi

Suatu kali saya melihat seorang teman sibuk mengetik daftar isi untuk disertasinya. Kali lain, saya menyaksikan seorang teman lain berkutat mengetik daftar pustaka. Kali lain lagi, saya menerima file proposal, dari mahasiswa yang saya bimbing, berisi bagan alir yang dibuat dengan menggunakan Word, yang ketika saya buka di komputer, bagan alirnya menjadi berantakan. Ketika saya meminta agar foto disertai dengan garis skala, sehingga pembaca dapat memperkirakan ukuran sebenarnya dari obyek foto, mahasiswa membuat garis skala di atas foto dengan menggunakan Word, sehingga ketika file saya buka di komputer, garis skalanya pindah ke tempat lain. Mahasiswa yang saya bimbing, bahkan, sebagian besar masih mengetik menggunakan Word dengan cara seperti mengetik menggunakan mesin tik. Pernah menonton film kartun The Flintstones? Rupanya, era teknologi informasi tidak dengan sendirinya membuat orang bersedia berubah dari cara-cara Jaman Batu.

Minggu, 28 Oktober 2012

Mengenali dan Menggunakan Alat Penerima SPG Garmin GPS 60i: Bagian 2 dari 3 Tulisan

Pada tulisan sebelumnya Anda sudah mengenali alat penerima SPG Garmin GPS 60i dan penggunaannya secara sederhana. Anda perlu memahirkan diri melalui tulisan sebelumnya itu sebelum Anda beralih mempelajari tulisan ini. Pada tulisan ini kita akan belajar melakukan penyetelan alat penerima dan melakukan kalibrasi pengukur elevasi dan kompas. Penyetelah perlu kita lakukan agar alat penerima melakukan pengukuran menggunakan sejumlah ketentuan sebagaimana yang kita inginkan. Kalibrasi perlu kita lakukan agar alat pengukur elevasi menunjuk angka nol ketika alat penerime berada di permukaan laut dan agar arah utara kompas benar-benar menunjuk arah utara yang kita inginkan.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Mengenali dan Menggunakan Alat Penerima SPG Garmin GPS 60i: Bagian 1 dari 3 Tulisan

Untuk menentukan posisi di permukaan bumi diperlukan alat penerima SPG. Kini tersedia alat penerima SPG berbagai merek dan model dengan ketelitian dan kecanggihan yang beragam. Di antara berbagai model alat penerima SPG Garmin, model Garmin GPS 60i merupakan model yang murah tetapi akurat dan cukup lengkap. Saya menggunakan alat penerima SPG ini untuk membantu mahasiswa yang sedanw saya bimbing melakukan penelitian skripsi bidang perlindungan tanaman yang berkaitan dengan SIG. Saya menggunakan Garmin GPS 60 Owner's Manual dalam bahasa Inggris sebagai bahan rujukan tulisan ini. Anda juga dapat mengunduh buku gratis 'Berkenalan dengan GPS' (Sumber 1, Sumber 2) yang memberikan penjelasan lebih luas mengenai penggunaan alat penerima SPG.

Minggu, 21 Oktober 2012

Halo Mahasiswa Penyusun Skripsi, Periksa Nama Ilmiah yang Anda Gunakan dan Rujuk Sumber Primer

Saya sudah menediakan gadget pemeriksaan nama ilmiah pada blog ini. Tapi mungkin mahasiswa yang sedang menyusun skripsi kurang mengerti apa kegunaannya dan bagaimana menggunakannya. Mahasiswa yang saya bimbing membuat skripsi tetap saja menggunakan nama ilmiah yang tidak sahih (valid). Sebagaimana saya sudah sampaikan pada tulisan saya sebelumnya, nama ilmiah harus memenuhi sejumlah persyaratan tatanama dan diakui secara internasional. Pakar taksonomi yang berlainan memberikan nama ilmiah yang berbeda untuk satu spesies mahluk hidup tertentu. Tentu saja, di antara nama ilmiah tersebut, hanya satu yang memenuhi syarat dan diterima secara internasional. Untuk menentukan, mana di antara banyak nama ilmiah yang diberikan terhadap satu spesies mahluk hidup tertentu yang merupakan nama sahih, diperlukan pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan gadget yang saya sediakan.

Rabu, 17 Oktober 2012

Memetakan Lokasi Penelitian dengan Google Earth: Bagian 3 dari 3 Tulisan

Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menjelaskan bagaimana cara memetakan titik pada Google Earth. Pada tulisan ini saya akan menguraikan cara memetakan garis dan memetakan bidang. Pemetaan garis dilakukan misalnya untuk menunjukkan jalan, sungai, batas wilayah administratif, dsb. Pemetaan bidang dilakukan misalnya untuk menunjukkan areal persawahan, areal kawasan hutan, dan sebagainya. Sebagaimana pada pemetaan titik, Anda harus selalu memulai dengan membuat folder. Dalam Google Earth, folder bertindak seakan-akan sebagai lapis peta (layer), yang bisa diaktifkan untuk memperlihatkan fitur yang disimpan pada layer tersebut atau dinon-aktifkan untuk tidak memperlihatkannya. Setiap kali Anda akan membuat suatu fitur peta, pastikan kursor terlebih dahulu menunjuk pada folder yang sesuai. Dengan begitu, layar utama Google Earth tidak menjadi terlalu ramai sehingga menyulitkan kita. Pada akhir tulisan, saya akan menunjukkan bagaimana menyimpan peta yang telah kita buat.

Senin, 15 Oktober 2012

Memetakan Lokasi Penelitian dengan Google Earth: Bagian 2 dari 3 Tulisan

Pemetakan lokasi penelitian dengan Google Earth memerlukan data lokasi penelitian. Data lokasi penelitian dapat bermacam-macam, misalnya saja data lokasi pengamatan OPT dan jalan yang ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut. Contoh lainnya adalah batas wilayah desa/kelurahan sampal, kecamatan sampel, kabupaten/kota sampel, dan sebagainya. Data lokasi ini, yang lazim disebut data spasial, dapat diperoleh dengan beberapa cara, di antaranya dengan mengambil koordinat titik lokasi pengamatan menggunakan alat penerima SPG. Pengambilan data lokasi dengan menggunakan alat penerima SPG dapat dilakukan untuk mengambil data titik (waypoint), data garis (track), atau data wilayah (area). Waypoint merupakan data satu titik tertentu yang dapat diambil menggunakan alat pemerima SPG dengan mencatat secara manual maupun dengan merekam sebagai waypoint. Tulisan pada bagian ini dikhususkan pada bagaimana mengumpulkan data dengan menggunakan alat penerima SPG. Baca tulisan saya sebelumnya yang berkaitan dengan hal ini.

Memetakan Lokasi Penelitian dengan Google Earth: Bagian 1 dari 3 Tulisan

Sebelumnya saya sudah pernah menulis: Membuat Peta dengan Google Maps, mudah-mudahan sudah ada mahasiswa saya yang mencobanya. Saya mendorong mahasiswa untuk menggunakan peta untuk menyajikan data karena dengan begitu data dapat dikaitkan dengan fitur geografi lainnya. Misalnya dalam hasil survei mengenai kejadian (incidence) hama, penyakit, atau gulma akan menjadi lebih informatif bila disajikan dalam peta daripada sekedar disajikan dalam format tabel. Peta memang tidak memberikan informasi mengenai beda nyata atau signifikansi, tetapi apalah aryinya itu bila kita tidak tau di mana sesuatu yang berbeda nyata atau signifikan itu terletak. Saya tahu, saya tidak akan bisa dengan mengubah cara pandang orang yang sudah biasa selalu berkutat dengan data atribut. Begitu sibuk mereka menganalisis data dalam format tabel sehingga mereka lupa sedang berada di mana.

Jumat, 12 Oktober 2012

Sekali lagi Mengenai Pereferensian: Menggunakan Zotero untuk Melakukan Pereferensian secara Otomatis

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menguraikan permasalahan pereferensian dalam penulisan ilmiah. Pereferensian masih dilakukan secara manual, sehingga sulit mengikuti gaya pereferensian baku tertentu. Dalam tulisan tersebut saya memperkenalkan Zotero sebagai program aplikasi pereferensian gratis yang dapat digunakan oleh siapa saja. Permasalahannya adalah, mungkin, banyak orang belum tahu bahwa pereferensian dapat dilakukan secara otomatis. Mungkin juga, banyak yang belum tahu bahwa terdapat program aplikasi pereferensian yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Sebab lainnya, dan untuk itu maka tulisan ini dibuat, mungkin banyak yang belum tahu cara menggunakannya.

Kamis, 11 Oktober 2012

Pereferensian: Mengutip dan Merujuk Bukan dengan Menyalin Isi Pustaka

Setiap kali saya diminta untuk membimbing mahasiswa melakukan penelitian skripsi, saya selalu mendapat naskah proposal penelitian atau naskah skripsi dengan gaya pereferensian yang kacau. Yang saya maksud dengan pereferensian adalah bagaimana cara mengutip pustaka sumber, cara merujuk, dan cara mencantumkan pustaka yang dirujuk dalam daftar pustaka. Kemudian, mengenai gaya pereferensian, adalah cara penulisan yang harus diikuti pada saat mengutip dan merujuk serta mencantumkan pustaka yang ditujuk dalam daftar pustaka. Saya selalu saja harus mengajarkan mahasiswa mulai dari nol, padahal saya sudah berkali-kali menjalskan hal ini dalam kuliah. Hal ini terjadi tentu saja bukan hanya karena kesalahan mahasiswa, tetapi juga karena jurusan sebagai otoritas tertinggi bidang akademik belum pernah membuat panduan skripsi.

Rabu, 10 Oktober 2012

Magang Meneliti Jauh-jauh ke Luar Daerah, Tapi yang Didapat Tetap Saja Beda Nyata Antar Taraf Perlakuan Kuantitatif ...

Saya diminta membimbing mahasiswa magang, tetapi sebagaimana sudah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, sesungguhnya saya diperintahkan membimbing mahasiswa membuat laporan magang. Saya mengatakan demikian karena mahasiswa datang kepada saya menyerahkan laporan magang, tanpa pernah mengkonsultasikan rencana magang. Supaya semua memahami, dalam membimbing skripsi seorang dosen mulai melakukan pembimbingan bahkan ketika mahasiswa mulai mencari masalah penelitian, kemudian menyusun proposal, baru akhirnya menyusun skripsi. Dalam matakuliah magang, tiba-tiba dosen pembimbing diserahi laporan dan bahkan tiba-tiba seminar sudah dijadwalkan tanpa persetujuan dosen pembimbing. Ini, bagi saya, membuat matakuliah magang menjadi sedemikian instimewa karena melindas otoritas akademik dosen.

Sistem Pemosisi Global, Peta, dan Sistem Informasi Geografik: Seberapa Penting dalam Penelitian Bidang Perlindungan Tanaman?

Penelitian dalam bidang perlindungan tanaman tidak selalu harus menggunakan metode eksperimental. Dalam banyak kasus, penelitian dalam bidang ini perlu dimulai dengan upaya untuk mengetahui keberadaan OPT di lapangan berikut seberannya. Dengan begitu maka perlu dilakukan penelitian survei untuk melakukan pengamatan langsung di lapangan yang disertai dengan pengambilan spesimen tanaman untuk diamati di laboratorium. Penelitian survei seperti ini memerlukan peralatan untuk menentukan titik-titik lokasi pengambilan sampel sebagai data untuk melakukan analisis pola sebaran OPT.

Minggu, 07 Oktober 2012

Membuat Peta dengan Google Maps

Sebagai dosen dan mahasiswa universitas berwawasan global, tentunya Anda telah mengenal Google Maps. Google Maps adalah layanan pemetaan online yang disediakan oleh Google. Anda dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan, mulai tari sekedar untuk mencari suatu lokasi, sampai untuk membuat peta lokasi penelitian. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi dengan Anda, cara membuat peta menggunakan Google Earth. Tulisan ini saya buat terutama untuk para mahasiswa yang saya bimbing menyusun skripsi dengan melakukan penelitian survei yang perlu memetakan lokasi penelitiannya.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Magang: Matakuliah atau Proyek sehingga Harus Diselesaikan dengan Menghalalkan Segala Cara?

Sabtu, 4 Oktober 2012, setelah selesai melaksanakan tugas memberikan tutorial dalam kegiatan matrikulasi Bahasa Inggris kepada mahasiswa semester I yang dimulai sejak pukul 7.30, seorang mahasiswi menghampiri saya memberitahukan bahwa saya adalah penilai seminar laporan magangnya. Dia mengatakan telah mengirimkan laporannya kepada saya melalui email. Bagi saya, tidak masalah apakah mahasiswa sudah atau baru akan menyampaikan laporannya untuk saya nilai. Dalam menjadi penilai seminar maupun ujian skrispsi, saya bahkan lebih suka mahasiswa memberikan skrispsinya tepat sebelum seminar. Yang menjadi permasalahan bagi saya berkaitan dengan magang ini lebih dari sekedar itu, yakni perlakuan dan prosedur magang yang bagi saya terkesan sebagai sangat istimewa dibandingkan dengan matakuliah lainnya.

Bila Anda perlu membuat deskripsi tanaman sebagai bagian dari penyusunan proposal penelitian atau skripsi, kunjungi blog Tanaman Kampung atau Tumbuhan Bali, mudah-mudahan bisa membantu.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites