Jurnal ilmiah internasional masa kini semuanya ditayangkan melalui Internet sehingga dapat diakses secara online. Namun sayangnya, yang ditayangkan hanya abstrak, sedangkan untuk mengakses artikel secara lengkap diharuskan membayar. Akibatnya tentu mudah dipahami, mengapa dosen yang gaji bulanannya hanya cukup untuk membiayai keluarga selama 2 minggu, tidak mungkin dapat mengkases jurnal ilmiah semacam itu (meskipun belum meminta gaji dinaikkan, karena percuma saja meminta kalau pemerintah lebih memprioritaskan menaikkan gaji presiden dan pejabat tinggi). Apalagi mahasiswa banyak universitas di daerah, yang lebih banyak menggunakan uang kiriman orang tua untuk membeli pulsa telepon sesluler daripada untuk membiayai kepentingan kuliah, mana mungkin dapat diharapkan mau mengakses artikel jurnal dengan membayar seperti itu.